Peranan
ejaan pada Bahasa Indonesia
A. Pendahuluan
Sebagai manusia kita
adalah makhluk sosial yang saling terhubung satu sama lain, tentu dalam
hubungan ini terutama dalam aspek komunikasi tulisan, kita diharuskan
memberikan kata-kata atau kalimat-kalimat yang benar dan sesuai dengan bahasa
dan pola bahasa yang dipahami oleh keduanya agar sesuatu yang akan dibahas atau
diberikan dapat diterima dengan baik.
Berbeda dengan cara
berkomunikasi menggunakan lisan, dalam komunikasi tulisan tentu dibutuhkan apa
yang namanya penggambaran dalam tulisan itu sendiri, penggambaran disini ialah
memberikan sesuatu yang seoptimal mungkin dapat sama pengertiannya dengan
penulis dan pembaca, kita tarik contoh semisal kita ingin memberikan hadiah
boneka Komodo ke teman kita yang berulang tahun dengan harapan bahwa hadiah boneka
Komodo dapat mengilhami teman kita untuk lebih melestarikan potensi alam
misalnya, usahakan jangan sampai penerima hadiah menganggap itu boneka Cecak
yang mungkin berbeda pentafsiran.
Dalam komunikasi tulis
selain penggambaran, yang perlu diperhatikan lainnya ialah ejaan, ejaan
merupakan faktor utama dalam terbentuknya sebuah tulisan, tanpa ejaan pembaca
tidak akan mengerti tujuan serta konsep dari tulisan tersebut.
B. Aspek dalam Ejaan
1.
Aspek fonologis yang menyangkut
penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad.
2.
Aspek morfologis yang menyangkut
penggambaran satuan-satuan morfemis.
3.
Aspek sintaksis yang menyangkut penanda
ujaran berupa tanda baca.
C. Peranan dan Tujuan
Ejaan
1.
Menggantikan beberapa unsure non bahasa
yang diperlukan untuk memperjelas gagasan atau pesan.
2. Dalam penyajian sebuah konsep tulisan
mempunyai peranan dalam menyusun struktur bahasa yang objektif, metodis,
sistematis, dan universal. Peranan tersebut mencakup penggunaan ejaan dalam
tulisan penerapannya harus sesuai dengan kaidah kaidah yang berlaku beberapa
hal sederhana misalnya tentang kaidah penggunaan huruf kapital bahwa pada
setiap awal kalimat harus diawali dengan huruf kapital, selain penggunaan huruf
kapital tersebut masih banyak aturan penggunaan ejaan yang lainnya.
D. Hubungan antara
Ejaan dan Ragam Tulis
Hubungan antara ejaan
dan bahasa ragam tulis adalah bahasa ragam tulis merupakan bahasa yang
dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
dalam hal ini ragam bahasa tulis berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan)
disinilah hubungannya dimana ejaan berperan penting dalam bahasa ragam tulis.
Saat kita ingin menulis kita harus memilih penulisan atau ejaan kata yang
baik,ejaan kata yang sudah disempurnahkan agar orang yang membaca mengerti
tulisan kita dan mengerti maksud dan tujuan tulisan itu di buat. Di setiap kita
menulis kita pasti menggunakan ejaan kata atau kalimat yang benar. Oleh karena
itu, hubungannya sangat berkaitan agar menjadi tulisan yang baik.
Karena dengan
penggunaan ejaan yang benar,ketepatan memilih kata dan kalimat dan kebenaran
penggunaaan tanda baca tulisan akan terlihat indah dan bermutu.
E. Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan atau biasa disebut EYD, diberlakukan sejak penggunaannya
diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 16 Augustus 1972. Pedoman umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan ditetapkan oleh Mendikbud pada tanggal 31
Agustus 1975 dan dinyatakan dengan resmi berlaku diseluruh Indonesia dan
disempurnakan lagi pada tahun 1987.
Dikatakan ejaan yang
disempurnakan karena ejaan tersebut merupakan penyempurnaan dari beberapa ejaan
sebelumnya. Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara
lain:
1.
Huruf f, r, dan z yang merupakan unsur
serapan dari bahasa asing, misalnya khilaf, zakat.
2.
Huruf g dan x lazim digunakan dalam ilmu
pengetahuan tetap, misalnya furgan dan xenon.
3.
Penulisan di - sebagai awalan dibedakan
dengan di sebagai kata depan.
Contoh :
Awalan
kata Depan
di-
di
dikhianati
di kampus
5.
Kata ulang ditulis penuh dengan
mengulang unsur-unsurnya, bukan dengan angka dua/2 .
Contoh :
- Mahasiswa-mahasiswa
Mahasiswa2
- Bermain-main
Bermain2
v Secara
umum hal-hal yang diatur dalam EYD adalah sebagai berikut :
1.
Pemakaian huruf
2.
Pemakaian huruf kapital dan huruf miring
3.
Penulisan kata
4.
Penulisan unsur serapan
5.
Pemakaian tanda baca
Fonem :
Bunyi-bunyi bahasa yang
sering di ucapkan dan gambar bunyi bahasa yang sering diucapakan juga
diartikan: kesatuan bahasa yang terkecil yang dapat membedakan arti.
Di Indonesia terdapat
beberapa ejaan antara lain :
-
Ejaan van ophuysen
-
Ejaan Soewandi
-
Ejaan Melindo
-
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
1.
Ejaan Van Ophuysen
Ejaan
ini disusun oleh Prof. ch. A. Van Ophuysen dengan bantuan ahli bahasa seperti
Engku Nawawi atas perintah Pemerintah Hindia Belanda. Ejaan ini terbit pada
tahun 1901, dalam kitab logat melayu. Menurut Van Ophuysen bahasa melayu tidak
mengenal gugus konsonam dalam satu kata.
Ajaran Ophuysen tidak
dipakai lagi karena beberapa pertimbangan :
- Adanya gugus konsonam dalam bahasa
indonesia tidak menimbulkan kesulitan apapun dalam lafal bagi pemakai bahasa
Indonesia.
- Kita menghendaki agar eajaan kata pungut
dalam bahasa Indonesia sedapat-dapatnya dekat dengan ejaan asli kata asalnya.
-
Dalam pemungutan kata asing kita sukar
menghindari adanya gugus tugas konsonam.
Contoh :
1. Kata instruktur (bahasa Belanda
instructur) jika di Indonesiakan sesuai dengan ketetapan Ophuysen akan menjadi
in-se-te-ruk-tur.
2. Berdasarkan tiga hal tersebut maka
ajaran Ophuysen dikesampingkan. Selain itu kelemahan ejaan ini banyaknya
tanda-tanda diakritik.
2.
Ejaan Soewandi ( Ejaan Republik )
Ejaan
ini di tetapkan mulai tanggal 19 Maret 1947 kemudian dikenal dengan Ejaan
Republik/Soewandi. Tujuan diadakan perubahan ejaan yaitu : penyederhanakan
untuk memudahkan.
Contoh :
1.
Goeroe - Guru
Fungsi
Ejaan :
-
Landasan pembakuan tata bahasa.
-
Landasan pembakuan kosakata dan
peristilahan.
-
Alat penyaring masuknya unsur-unsur
bahasa lain kedalam bahasa indonesia.
Secara praktis ejaan
berfungsi untuk membantu pembaca dalam memahami dan mencerna informasi yang
disampaikan secara tertulis
E. Kesimpulan
Ejaan ialah
aruran-aturan atau kaidah-kaidah umum dalam bahasa tulis yang disepakati
bersama, baik dalam pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan huruf serapan
dan pemakaian tanda baca.
Ejaan sendiri berfungsi
untuk memperjelas agar pembaca memahami seutuhnya isi dari tulisan sekaligus
membuat nilai dari sebuah tulisan menjadi bermutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar